Jumat, 18 Desember 2015

KONFIKS

Pengertian Konfiks
            Menurut Yasin (1988:59) konfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua macam afiks tersebut melekat secara bersama-sama pada suatu bentuk dasar. Konfiks yang merupakan afiks gabungan yakni gabungan prefiks dan sufiks disebut juga sebagai afiks kombinasi. Macam konfiks yaitu ke-an, pe-an, per-an, ber-an, se-nya dan sebagainya. Menurut Ramlan (2001:51) konfiks yaitu afiks yang sebagiannya terletak dimuka bentuk dasar dan sebagiannya terletak dibelakangnya.
1.      Konfiks ke-an
            Bentuk afiks ke-an menurut Yasin (1987:112) melekat bersama-sama dengan bentuk dasarnya. ke-an langsung membentuk kata baru dengan bentuk dasar. Artinya bukan dibentuk dengan ke- terlebih dahulu atau dengan -an terlebih dahulu.
Contohnya:
Keadilan ke- + adil + -an bukannya =keadil+an atau ke+adilan
1.      Fungsi afiks ke-an
a.       Pembentuk Nomina
Contoh:           Ke- + keras + -an menjadi kekerasan
                        Ke- + bodoh + -an menjadi kebodohan

b.      Pembentuk Verba
Contoh:           ke- + dengar + -an menjadi kedengaran = dapat didengar

c.       Pembentuk Adjektiva
contoh:            ke- + gelap+ -an
           
2. Konfiks ber-an
            Menurut Ramlan (2001:172) fungsi dari afiks ber-an adalah sebagai pembentuk kata kerja. Beberapa contoh afiks ber-an dengan dasar verba:
pergi                → bepergian
lari                   → berlarian
terbang                        → beterbangan
            Adapula bentuk dasar  yang termasuk  golongan pokok kata. Beberapa contoh adalah:
balas                → berbalasan
gantung           → bergantungan
hambur            → berhamburan
            Konfiks ber-an dapat pula diturunkan dengan dasar adjektiva atau nomina seperti berikut:
dekat               → berdekatan
musuh              → bermusuhan
sebelah            → bersebelahan
batas                → berbatasan
Makna afiks ber-an:
            Menurut Ramlan (2001:173-174), ialah:
a.       Menyatakan makna  bahwa “ perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku”. Contohnya:
beterbangan                 : (banyak pelaku) terbang
berguguran                  : (banyak pelaku) gugur
b.      Menyatakan makna bahwa “perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang”. Contohnya:
berloncatan                  : berloncatan berkali-kali
bergoyangan                : bergoyang berkali-kali
c.       Menyatakan makna “saling” dalam hal ini afiks ber-an cenderung berkombinasi dengan proses pengulangan. Contohnya:
bersalaman                  : saling menyalam
berpapasan                  : saling memapas

3.      Konfiks pe-an
1.      Fungsi afiks pe-an:
            Menurut Yasin (1987:114) fungsi afiks pe-an membentuk kata benda dari kata lain yang bukan berasal dari kata benda. Contoh:
pelarian à pe + lari + an
peluncuran à pe + luncur + an
2.      Bentuk afiks pe-an:
            Afiks pe-an yang melekat pada bentuk dasar mengalami nasal, karena itu konfiks ini harus mengikuti kaidah-kaidah nasalisasi. Contoh:
pe-an   + kawal           = pengawalan
pe-an   + sulam            = penyulaman
pe-an   + potong          = pemotongan
pe-am  + todong         = penodongan
            Fonem awal l, r, y dan w tidak menimbulkan nasal pada afiksasi dengan mempergunakan pe-an ini. Contohnya:
pe-an   + luap              = peluapan
pe-an   + ramal            = peramalan
pe-an   + yakin            = peyakinan
pe-an   + waris            = pewarisan
3.      Makna afiks pe-an:
a.       Jika bentuk dasarnya kata sifat, pe-an menyatakan makna “hal menyebabkan jadi”. Contoh: penggelapan, penyembuhan, penyehatan, penguatan.
b.      Jika bentuk dasarnya adalah kata kerja, makna pe-an adalah hasil pekerjaan, Contoh: pemasangan, pembelian, pelukisan, penjualan, penulisan.
c.       Peristiwa pekerjaan, urusan, soal atau hal. Contoh: pembelian, pencurian, pembuatan, penanaman, penodongan.
d.      Jika bentuk dasarnya kata benda maka pe-an bermakna “hal melakukan perbuatan”. Contohnya: pembuahan, pembukuan, pemakuan, pendaratan, penanganan.
4.      Konfiks  peN-an
1.     Fungsi afiks peN-an
            Fungsi afiks peN-an hanya memiliki satu fungsi, ialah sebagai membentuk kata nominal. Akibat pertemuan afiks peN –an dengan bentuk dasar timbul berbagai-bagai makna, ialah: Bentuk dasar kata berafiks peN-an ada yang termasuk golongan pokok kata, misalnya:
pembacaan      ß baca
pembelian        ß beli
pengedaran      ß edar
penulisan         ß tulis
            Ada yang termasuk golongan kata verbal, baik yang termasuk golongan kata kerja, maupun yang termasuk golongan kata sifat. Ada juga yang termasuk golongan kata nominal
pendudukan                ß duduk
pemulangan                 ß pulang
pemberangkatan          ß berangkat
pengecilan                   ß kecil
pembulatan                  ß bulat
peluasan                      ß luas
Nomina :
penanaman                  ß tanam
penguangan                 ß uang
pembukuan                  ß buku
pendaratan                  ß darat
            Afiks peN-an hanya memiliki satu fungsi, yaitu sebagai pembentuk kata nominal. Sesungguhnya kata berafiks peN-an itu sebagian besar merupakan hasil nominalisasi dari kata berafiks meN-, baik disertai afiks –i, atau –kan, maupun tidak. Oleh karena itu, kata berafiks peN-an sejalan dengan kata-kata itu :
pembacaan                  : sejalan dengan membaca
pembelian                    : sejalan dengan membeli
pendudukan                : sejalan dengan menduduki
2.      Bentuk afiks peN-an
Kaedah morfofonemik afiks peN-an:
a.       peN-an pem-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /p, b, f/. Fonem /p/ hilang. Misalnya:      peN-an + pakai    pemakaian
                        peN-an + bawa            pembawaan
                        peN-an + fitnah           pemfitnahan
b.      peN-an  pen-an
            Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /t, d, s/. Fonem /t/ hilang, kecuali pada beberapa bentuk dasar yang berasal dari kata asing yang masih mempertahankan keasingannya, dan fonem /s/ hanya berlaku bagi beberapa bentuk dasar yang berasal dari kata asing yang masih mempertahankan keasingannya. Misalnya:
peN-an + tulis penulisan
peN-an + dorong         pendorongan
peN-an + terjemah penerjemahan
c.       peN-an  penye-an
            Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal demham fonem /s, c, j/. Fonem /s/ hilang.
Misalnya:                     peN-an + sadur           penyaduran
                                    peN-an + curi              pencurian
                                    peN-an + jaga              penjagaan
d.      peN-an peng-an
            Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /k, g, x, h, vokal/. Fonem /k/ hilang. Misalnya:                        peN-an + kibar            pengibaran
                                                peN-an + gali              penggalian
                                                peN-an + aman            pengamanan
                                                peN-an + ikat              pengikatan
                                                peN-an + ekor             pengekoran
                                                peN-an + emban          pengembanan
                                                peN-an + usik              pengusikan
                                                peN-an + obrol            pengobrolan
e.       peN-an  pe-an
            Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /l, r, w, y, nasal/. Misalnya:
            peN-an + lerai                         peleraian
            peN-an + rusak                        perusakan
f.       peN-an penge-an
            Apabila diikuti bentuk dasar yang terdiri dari satu suku. Misalnya:
            peN-an + bom             pengeboman
            peN-an + bur               pengeburan
3.      Makna Konfiks peN-an
            Akibat pertemuan afiks peN-an dengan bentuk dasar timbul berbagai-bagai makna, ialah :
a.      Menyatakan makna ‘hal melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’
            Sudah dikemukakan diatas bahwa kata berafiks peN-an sebagian besar merupakan hasil nominalisasi dari kata kerja bentuk meN-(-i, -kan). Karena itu tidak mengherankan bila sebagian besar afiks peN-an menyatakan makna ‘hal melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan, atau dengan kata lain menyatakan makna ‘abstraksi dari perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan. Misalnya : pembacaan        : ‘hal membaca’ pembelian        : ‘hal membeli’
            Demikian pula : pemberangkatan, pengadaan, pengecilan, pembulatan, peluasan, penanaman, penguangan, pembukuan, pendaratan, penanaman, pencangkulan, peletakan, penggalian, pengusiran, dan masih banyak lagi.
b.      Kadang-kadang makna ‘hal melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’ itu bergeser menjadi makna ‘cara melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’. Afiks peN-an pada kata penampilan dalam kalimat diatas menyatakan makna ‘cara’, ialah ‘cara menampilkan’. penyajian   : ‘cara menyajikan’, pengaturan         : ‘cara mengatur’, pengiriman : ‘cara mengirimkan’, pengajuan         : ‘cara mengajukan’.
c.       Menyatakan makna ‘hasil perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’, atau dengan kata lain, menyatakan ‘apa-apa yang di....’.
d.Menyatakan makna ‘alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’.
e. Menyatakan makna ‘tempat melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’. Afiks peN-an pada kata pengadilan menyatakan makna ‘tempat’, ialah ‘tempat mengadili’.
5.      Konfiks  me-kan
1.      Fungsi afiks me-kan
Menurut Keraf (1991:147), fungsi imbuhan me-kan adalah membentuk kata kerja aktif transitif. Contoh : Ayah membelikan baju untuk nenek.
            Kata membelikan merupakan kata kerja aktif transitif yaitu kata kerja yang memerlukan objek.
2.      Makna afiks me-kan
            Adapun makna imbuhan me- kan adalah :
a.       Menyatakan makna ‘membuat jadi (kausatif)’. Contoh : melebarkan, meninggikan, menyatukan.
b.      Menyatakan makna ‘melakukan tindakan untuk orang lain (benefaktif)’. Contoh : membelikan, menjahitkan, menjualkan, memilihkan.
c.       Menyatakan makna ‘menuju ke … ‘Contoh : menepikan, meminggirkan, menengahkan.
d.      Menyatakan makna ‘menganggap sebagai … ‘ Contoh : mendewakan, menganakemaskan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar