Pengertian Konfiks
Menurut
Yasin (1988:59) konfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks.
Kedua macam afiks tersebut melekat secara bersama-sama pada suatu bentuk dasar.
Konfiks yang merupakan afiks gabungan yakni gabungan prefiks dan sufiks disebut
juga sebagai afiks kombinasi. Macam konfiks yaitu ke-an, pe-an, per-an, ber-an,
se-nya dan sebagainya. Menurut Ramlan (2001:51) konfiks yaitu afiks yang
sebagiannya terletak dimuka bentuk dasar dan sebagiannya terletak
dibelakangnya.
1.
Konfiks ke-an
Bentuk
afiks ke-an menurut Yasin (1987:112) melekat bersama-sama dengan bentuk
dasarnya. ke-an langsung membentuk kata baru dengan bentuk dasar. Artinya bukan
dibentuk dengan ke- terlebih dahulu atau dengan -an terlebih dahulu.
Contohnya:
Keadilan ke- + adil + -an
bukannya =keadil+an atau ke+adilan
1. Fungsi afiks ke-an
a. Pembentuk Nomina
Contoh: Ke- + keras + -an menjadi kekerasan
Ke-
+ bodoh + -an menjadi kebodohan
b. Pembentuk Verba
Contoh: ke- + dengar + -an menjadi kedengaran = dapat didengar
c. Pembentuk Adjektiva
contoh: ke- + gelap+ -an
2. Konfiks ber-an
Menurut
Ramlan (2001:172) fungsi dari afiks ber-an adalah sebagai pembentuk kata kerja.
Beberapa contoh afiks ber-an dengan dasar verba:
pergi → bepergian
lari → berlarian
terbang → beterbangan
Adapula
bentuk dasar yang termasuk golongan pokok kata. Beberapa contoh adalah:
balas → berbalasan
gantung → bergantungan
hambur → berhamburan
Konfiks
ber-an dapat pula diturunkan dengan dasar adjektiva atau nomina seperti
berikut:
dekat → berdekatan
musuh → bermusuhan
sebelah → bersebelahan
batas → berbatasan
Makna afiks ber-an:
Menurut
Ramlan (2001:173-174), ialah:
a. Menyatakan makna bahwa “ perbuatan yang tersebut pada bentuk
dasar dilakukan oleh banyak pelaku”. Contohnya:
beterbangan : (banyak pelaku) terbang
berguguran : (banyak pelaku) gugur
b. Menyatakan makna bahwa “perbuatan yang
tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang”. Contohnya:
berloncatan : berloncatan berkali-kali
bergoyangan : bergoyang berkali-kali
c. Menyatakan makna “saling” dalam hal ini
afiks ber-an cenderung berkombinasi dengan proses pengulangan. Contohnya:
bersalaman : saling menyalam
berpapasan : saling memapas
3.
Konfiks pe-an
1. Fungsi afiks pe-an:
Menurut
Yasin (1987:114) fungsi afiks pe-an membentuk kata benda dari kata lain yang
bukan berasal dari kata benda. Contoh:
pelarian à pe + lari + an
peluncuran à pe + luncur + an
2. Bentuk afiks pe-an:
Afiks
pe-an yang melekat pada bentuk dasar mengalami nasal, karena itu konfiks ini
harus mengikuti kaidah-kaidah nasalisasi. Contoh:
pe-an + kawal =
pengawalan
pe-an + sulam =
penyulaman
pe-an + potong =
pemotongan
pe-am + todong = penodongan
Fonem
awal l, r, y dan w tidak menimbulkan nasal pada afiksasi dengan mempergunakan
pe-an ini. Contohnya:
pe-an + luap =
peluapan
pe-an + ramal =
peramalan
pe-an + yakin =
peyakinan
pe-an + waris =
pewarisan
3. Makna afiks pe-an:
a.
Jika bentuk dasarnya kata sifat, pe-an menyatakan
makna “hal menyebabkan jadi”. Contoh: penggelapan, penyembuhan, penyehatan, penguatan.
b.
Jika bentuk dasarnya adalah kata kerja, makna
pe-an adalah hasil pekerjaan, Contoh: pemasangan, pembelian, pelukisan,
penjualan, penulisan.
c.
Peristiwa pekerjaan, urusan, soal atau hal. Contoh:
pembelian, pencurian, pembuatan, penanaman, penodongan.
d.
Jika bentuk dasarnya kata benda maka pe-an
bermakna “hal melakukan perbuatan”. Contohnya: pembuahan, pembukuan, pemakuan, pendaratan,
penanganan.
4.
Konfiks
peN-an
1. Fungsi afiks peN-an
Fungsi
afiks peN-an hanya memiliki satu fungsi, ialah sebagai membentuk kata nominal.
Akibat pertemuan afiks peN –an dengan bentuk dasar timbul berbagai-bagai makna,
ialah: Bentuk dasar kata berafiks peN-an ada yang termasuk golongan pokok kata,
misalnya:
pembacaan ß baca
pembelian ß beli
pengedaran ß edar
penulisan ß tulis
Ada
yang termasuk golongan kata verbal, baik yang termasuk golongan kata kerja,
maupun yang termasuk golongan kata sifat. Ada juga yang termasuk golongan kata
nominal
pendudukan ß duduk
pemulangan ß pulang
pemberangkatan ß berangkat
pengecilan ß kecil
pembulatan ß bulat
peluasan ß luas
Nomina :
penanaman ß tanam
penguangan ß uang
pembukuan ß buku
pendaratan ß darat
Afiks
peN-an hanya memiliki satu fungsi, yaitu sebagai pembentuk kata nominal.
Sesungguhnya kata berafiks peN-an itu sebagian besar merupakan hasil
nominalisasi dari kata berafiks meN-, baik disertai afiks –i, atau –kan, maupun
tidak. Oleh karena itu, kata berafiks peN-an sejalan dengan kata-kata itu :
pembacaan : sejalan dengan membaca
pembelian : sejalan dengan membeli
pendudukan : sejalan dengan menduduki
2. Bentuk afiks peN-an
Kaedah morfofonemik afiks peN-an:
a. peN-an pem-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang
berawal dengan fonem /p, b, f/. Fonem /p/ hilang. Misalnya: peN-an + pakai pemakaian
peN-an
+ bawa pembawaan
peN-an + fitnah pemfitnahan
b. peN-an
pen-an
Apabila
diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /t, d, s/. Fonem /t/ hilang,
kecuali pada beberapa bentuk dasar yang berasal dari kata asing yang masih
mempertahankan keasingannya, dan fonem /s/ hanya berlaku bagi beberapa bentuk
dasar yang berasal dari kata asing yang masih mempertahankan keasingannya. Misalnya:
peN-an + tulis penulisan
peN-an + dorong pendorongan
peN-an + terjemah penerjemahan
c. peN-an penye-an
Apabila
diikuti bentuk dasar yang berawal demham fonem /s, c, j/. Fonem /s/ hilang.
Misalnya: peN-an + sadur penyaduran
peN-an
+ curi pencurian
peN-an
+ jaga penjagaan
d. peN-an peng-an
Apabila
diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /k, g, x, h, vokal/. Fonem /k/
hilang. Misalnya: peN-an
+ kibar pengibaran
peN-an
+ gali penggalian
peN-an
+ aman pengamanan
peN-an
+ ikat pengikatan
peN-an
+ ekor pengekoran
peN-an
+ emban pengembanan
peN-an
+ usik pengusikan
peN-an
+ obrol pengobrolan
e. peN-an pe-an
Apabila
diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /l, r, w, y, nasal/. Misalnya:
peN-an
+ lerai peleraian
peN-an
+ rusak perusakan
f. peN-an penge-an
Apabila
diikuti bentuk dasar yang terdiri dari satu suku. Misalnya:
peN-an
+ bom pengeboman
peN-an
+ bur pengeburan
3. Makna Konfiks peN-an
Akibat
pertemuan afiks peN-an dengan bentuk dasar timbul berbagai-bagai makna, ialah :
a. Menyatakan makna ‘hal melakukan perbuatan
yang tersebut pada kata yang sejalan’
Sudah
dikemukakan diatas bahwa kata berafiks peN-an sebagian besar merupakan hasil
nominalisasi dari kata kerja bentuk meN-(-i, -kan). Karena itu tidak
mengherankan bila sebagian besar afiks peN-an menyatakan makna ‘hal melakukan
perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan, atau dengan kata lain
menyatakan makna ‘abstraksi dari perbuatan yang tersebut pada kata yang
sejalan. Misalnya : pembacaan :
‘hal membaca’ pembelian : ‘hal
membeli’
Demikian
pula : pemberangkatan, pengadaan, pengecilan, pembulatan, peluasan, penanaman,
penguangan, pembukuan, pendaratan, penanaman, pencangkulan, peletakan,
penggalian, pengusiran, dan masih banyak lagi.
b. Kadang-kadang makna ‘hal melakukan
perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’ itu bergeser menjadi makna
‘cara melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’. Afiks peN-an
pada kata penampilan dalam kalimat diatas menyatakan makna ‘cara’, ialah ‘cara
menampilkan’. penyajian : ‘cara
menyajikan’, pengaturan : ‘cara
mengatur’, pengiriman : ‘cara
mengirimkan’, pengajuan : ‘cara
mengajukan’.
c. Menyatakan makna ‘hasil perbuatan yang
tersebut pada kata yang sejalan’, atau dengan kata lain, menyatakan ‘apa-apa
yang di....’.
d.Menyatakan makna ‘alat yang
digunakan untuk melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’.
e. Menyatakan makna ‘tempat
melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’. Afiks peN-an pada
kata pengadilan menyatakan makna ‘tempat’, ialah ‘tempat mengadili’.
5.
Konfiks
me-kan
1. Fungsi afiks me-kan
Menurut Keraf (1991:147), fungsi
imbuhan me-kan adalah membentuk kata kerja aktif transitif. Contoh : Ayah
membelikan baju untuk nenek.
Kata
membelikan merupakan kata kerja aktif transitif yaitu kata kerja yang
memerlukan objek.
2. Makna afiks me-kan
Adapun
makna imbuhan me- kan adalah :
a. Menyatakan
makna ‘membuat jadi (kausatif)’. Contoh : melebarkan, meninggikan, menyatukan.
b. Menyatakan
makna ‘melakukan tindakan untuk orang lain (benefaktif)’. Contoh : membelikan,
menjahitkan, menjualkan, memilihkan.
c. Menyatakan
makna ‘menuju ke … ‘Contoh : menepikan, meminggirkan, menengahkan.
d. Menyatakan
makna ‘menganggap sebagai … ‘ Contoh : mendewakan, menganakemaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar