Fungsi dan makna prefiks, infiks dan sufiks
1.
Prefiks
(awalan)
Prefiks
adalah afiks yang diimbuhkan dimuka bentuk dasar (Chaer, 1994:178). Sedangkan
menurut (Keraf, 1984:94) prefiks adalah suatu unsur yang secara struktural
diikatkan pada kata dasar dan bentuk dasar (kata dasar), prefiks juga disebut
sebagai awalan. Maka dapat disimpulkan bahwa prefiks adalah afiks yang
ditambahkan pada bagian depan atau dibagian awal kata. Prefiks terdiri dari
meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, per-, se-, dan ke-.
1.1
Afiks meN-
Dalam
pembentukan kata, prefiks meN- mengalami perubahan bentuk sesuai dnegan kondisi
yang mengikutinya. Prefiks meN- dapat berubah menjadi me-, mem-, men-, meny-,
meng-, menge. Keenam bentuk perubahan prefiks meN- tersebut disebut alomorf
dari prefiks meN-.
Makna
afiks meN- sebagai pembentuk kata kerja intransitif:
1. Melakukan
suatu tindakan aktif, contoh memukul.
2. Menghasilkan
atau membuat suatu hal. Contoh, menyalak.
3. Jika
kata dasar menyatakan tempat, kata yang menganding afiks meN- memiliki arti
menuju atau ke arah. Contoh, menjauh.
4. Berbuat
seperti, berlaku seperti. Contoh, mendingin.
5. Jika
kata dasarnya menyatakan sifat atau bilangan, memiliki arti menjadi. Contoh,
memerah.
6. meN-,
+ bilangan adalah menyatakan kesekian kalinya. Contoh, meniga hari.
Makna
afiks meN- sebagai pembentuk kata kerja transitif:
1. melakukan
suatu perbuatan. Misalnya menggambar.
2. Memakai
atau mempergunakan atau bekerja apa yang tersebut dalam kata dasar. Misalnya,
merokok = mengisap atau meminum rokok.
3. Membuat
apa yang tersebut dalam kata dasar. Misalnya, menggulai = membuat gulai.
Maka
dapat disimpulkan bahwa prefiks meN- memiliki makna yaitu melakukan tindakan
yang berhubungan dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar.
1.2 Afiks
Ber-
Semua
kata berafiks ber- termasuk golangan kata verbal, maka afiks hanya memiliki
satu fungsi sebagai pembentuk kata verbal (kata kerja).
1. Afiks
ber- menyatakan suatu tindakan aktif. Misalnya berjuang.
2. Afiks
ber- menyatakan dalam keadaan atau menyatakan makna statif. Misalnya
bergembira.
3. Afiks
ber- menyatakan kumpulan yang terdiri atas jumalah yang tersebut pada bentuk
dasar, kecuali pada kata bersatu. Misalnya, berdua.
4. Afiks
ber- menyatakan berbagai kemungkinan makna bila bentuk dasarnya berupa kata
benda. Misalnya, berkereta.
5. Afiks
ber- menyatakan makna yang tersebut pada nomor 4, afiks ber- mungkin juga
menyatakan makna mempunyai apa yang tersebut pada bentuk dasar. Misalnya,
berayah.
1.3 Afiks
di-
Prefiks
di- berfungsi membentuk kata kerja dan menunjukan tindakan pasif, di mana
tindakan atau obyek tindakan adalah fokus utama dalam kalimat itu, dan bukan
pelaku. Fungsi afiks di- hanya mempunyai satu fungsi yaitu membentuk kata
pasif. Sedangkan maknanya adalah menyatakan suatu tindakan pasif.
1.4 Afiks
ter-
Afiks
ter- mempunyai fungsi pembentuk kata pasif. Mislnya, terbawa. Selain itu ada
beberapa fungsi ter- yang mempunyai fungsi pembentuk kata aktif. Misalnya
tertidur. Pembentuk kata sifat, misalnya tertinggi.
Makna
afiks ter- dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menyatakan
makna aspek perfektif, misalnya terbagi.
2. Menyatakan
makna ketidaksengajaan, misalnya tercoret.
3. Menyatakan
ketiba-tibaan, misalnya terbangun.
4. Menyatakan
suatu kemungkinan. Pada umumnya didahului dengan kata negatif, tidak atau tak.
Misalnya, tidak ternilai.
5. Menytakan
makna paling, misalnya tercantik.
1.5 Afiks
peN-
Kata
afiks peN- sebagian besar adalah kata benda. Misalnya pembaca. Selain itu, ada
yang termasuk golongan kata sifat, mislanya pemalas. Sedangkan makna afiks peN-
yaitu:
1. Menyatakan
makna orang yang melakukan tindakan yang tersebut pada bentuk dasar, mislanya
penulis.
2. Menyatakan
makna alat yang dipakai untuk melakukan tindakan yang tersebut dalam bentuk
dasar, mislanya pemotong.
3. Menyatakan
makna yang memiliki sifat tersebut pada bentuk dasarnya, misalnya pemalu.
4. Menyatakan
makna yang menyebabkan adanya sifat yang tersebut pada bentuk dasar. Misalnya
pendingin.
5. Menyatakan
makna yang biasa melakukan tindakan berhubungan dengan benda yang tersebut pada
bentuk dasarnya. Terdapat kata berafiks peN- yang bentuk dasarnya kata benda.
Misalnya, penyair.
1.6 Afiks
pe-
Jika
afiks peN- sejalan dengan afiks meN-, maka afiks pe- sejalan dengan afiks ber-.
Prefiks ini membentuk nomina yang menunjukan orang atau agen yang melakukan
perbuatan dalam kalimat. Afiks pe- hanya memiliki satu makna, ialah menyatakan
orang yang biasa/pekerjaannya/gemar melakukan tindakan yang tersebut dalam
bentuk dasar.
1.7 Afiks
per-
Afiks
per- hanya memiliki satu makna yaitu menyatakan kuasatif.
1. Apabila
kata dasarnya berupa kata sifat, kausatif itu berarti membuat menjadi lebih.
Misalnya, perluas.
2. Apabila
bentuk dasarnya berupa bilangan, kausatif itu berarti membuat jadi atau membagi
jadi. Mislanya pertiga.
3. Apabila
bentuk dasarnya berupa kata benda, kausatif itu berarti membuat jadi atau
menganggap sebagai. Misalnya, pertiga.
1.8 Afiks
se-
Fungsi
afiks e- pada dasarnya melekat pada kata benda, mislnya pada kata serumah.dapat
emmbentuk kata penghubung sebelum, sesudah, setelah. Afiks se- mempunyai makana
sebagai berikut:
1. Menyatakan
makna satu. Misalnya, sebuah.
2. Menyatakan
makna seluruh. Misalnya seluruh.
3. Menyatakan
makna sama seperti. Misalnya segunung.
4. Menyatakan
makna setelah sekembalinya. Misalnya setelah.
1.9 Afiks
ke-
Pada
umumnya afiks ke- melekat pada bentuk dasar yang termasuk golongan kata
bilangan misalnya kelima, keempat dan seterusnya. Afiks ke- memiliki fungsi
membentuk pokok kata. Afiks ke- mempunyai dua makna ialah:
1. Menyatakan
kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut pada bentuk dasar. Mislanya
kelima.
2. Menyatakan
urutan.
2.
Infiks
(sisipan)
Menurut
Alwi (1988:32) infiks atau sisipan adalah afiks yang diselipkan di tengah kata
dasar. Infiks adalah afiks atau imbuhan yang terletak di tengah atau di dalam
kata dasar.
Jenis atau variasi bentuk dari
infiks yaitu ada tiga diantaranya, -el-, -em-, dan –er-.
2.1 Proses
Pembentukan Kata
1.
Morfem –el-
Morfem –el-
dapat bergabung dengan n, v, adj.
a. Morfem
–el- bergabung dengan n contonya gigi dan patuk
Gigi (n) + -el- menjadi geligi
Patuk (n) + _el_ menjadi pelatuk
b. Morfem
–el- bergabunng dengan adj contohnya gembung menjadi gelembung, luhur menjadi
leluhur.
c. Morfem
–el- bergabung dengan v contohnya tunjuk menjadi telunjuk, gosok menjadi
gelosok
2.
Morfem –em-
Morfem
–em- hanya dapat bergabung dengan n dan
adj.
a. Morfem
–em- bergabung dengan n contohnya tali menjdai temali, getar menjadi gemetar.
b. Morfem
–em- bergabung dengan adj contohnya gerlap menjadi gemerlap.
3.
Morfem –er-
Morfem –er- hanya dapat bergabung dengan n.
contohnya suling seruling, sabut menjadi serabut.
2.2 fungsi
pembentukan kata
1. –el-
Infiks –el- berfungsi sebagai pembentukan kata
nomina, kata kerja dan kata sifat.contoohnya infiks –el- sebagai fungsi
pembentukan kata nomina adalah telunjuk, telapak, geligi dan gelembung. Contoh
infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata kerja melaju. Sedangkan infiks
pembentuk kata sifat adalah selidik.
2.
–em-
Infiks –em-
berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, contohnya jemari. Dan fungsi infiks
-em- sebagai pembentukan kata sifat adalah gemerlap dan gemetar.
3.
–er-
Infiks –er- hanya berfungsi sebagai pembentukan
kata nomina saja, contohnya seruling.
2.3 makna
variasi bentuk infiks dalam kalimat
1. infiks
–el-
a. morfem
–el- pada telunjuk mem[unyai makna alat (instrumentalis)
b. morem
–el- pada gelembung mempunyai mkna seperti sifat disebutkan oleh kta dasar.
c. Morfem
–el- pada geligi mempunyai makna terdapat bermacam gigi atau kumpulan gigi
2. Infiks
–er-
a. Morefm
–er- pada serabut mempunyai makna terdapat bermacam-macam sabut.
3. Infiks
–em-
a. Morfem
–em- mempunyai pada gemetar menyatakan banyaknya waktu atau intensitas
frekkuensi.
b. Morfem
–em- pada gemerlap mempunyai makna menyatakan banyaknya waktu atau intensitas
frekuensi.
c. Morfem
–em- pada jemari mempunyai makna menyatakan susunan atau kumpulan dari kata
dasar.
Selain ketiga afiks –el-, -er-, dan –em- saja
ditemukan afiks –in- pada kata kinerja yang berasal dari morfem kerja (n).
Kinerja mempunyai makna berlangsung beberapa lama (duratif).
3.
Sufiks (akhiran)
Sufiks
atau akhiran adalah afiks yang dibubuhkan pada akhir sebuah kata. Ada sumber
lain yang mengatakan sufiks merupakan satu bentuk morfem terikat yang membentuk
satu fungsi dan makna. Sufiks terdiri dari afiks –kan, -i, -nya, -in, -at, -is,
-isme, -man, -wan, -ah, -us, dan -wi. Dalam proses pembentukan kata dalam
proses sufiks ini tidak pernah mengalami perubahan kata.

Hadir+
in menjadi hadirin disebut
sebagai
Karya
+ wan menjadi karyawan akhiran
untuk
Karya
+ wati menjadi karyawati kata
Manusia
+ wi menjadi manusiawi benda

-if
menjadi sportif disebut
-ik
menjadi magnetik sebagai
-er
menjadi komplementer kata
-i menjadi
manusiawi sifat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar