Jumat, 18 Desember 2015

Fungsi dan makna prefiks, infiks dan sufiks

Fungsi dan makna prefiks, infiks dan sufiks

1.             Prefiks (awalan)
            Prefiks adalah afiks yang diimbuhkan dimuka bentuk dasar (Chaer, 1994:178). Sedangkan menurut (Keraf, 1984:94) prefiks adalah suatu unsur yang secara struktural diikatkan pada kata dasar dan bentuk dasar (kata dasar), prefiks juga disebut sebagai awalan. Maka dapat disimpulkan bahwa prefiks adalah afiks yang ditambahkan pada bagian depan atau dibagian awal kata. Prefiks terdiri dari meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, per-, se-, dan ke-.

1.1          Afiks meN-
            Dalam pembentukan kata, prefiks meN- mengalami perubahan bentuk sesuai dnegan kondisi yang mengikutinya. Prefiks meN- dapat berubah menjadi me-, mem-, men-, meny-, meng-, menge. Keenam bentuk perubahan prefiks meN- tersebut disebut alomorf dari prefiks meN-.
            Makna afiks meN- sebagai pembentuk kata kerja intransitif:
1.    Melakukan suatu tindakan aktif, contoh memukul.
2.    Menghasilkan atau membuat suatu hal. Contoh, menyalak.
3.    Jika kata dasar menyatakan tempat, kata yang menganding afiks meN- memiliki arti menuju atau ke arah. Contoh, menjauh.
4.    Berbuat seperti, berlaku seperti. Contoh, mendingin.
5.    Jika kata dasarnya menyatakan sifat atau bilangan, memiliki arti menjadi. Contoh, memerah.
6.    meN-, + bilangan adalah menyatakan kesekian kalinya. Contoh, meniga hari.
            Makna afiks meN- sebagai pembentuk kata kerja transitif:
1.    melakukan suatu perbuatan. Misalnya menggambar.
2.    Memakai atau mempergunakan atau bekerja apa yang tersebut dalam kata dasar. Misalnya, merokok = mengisap atau meminum rokok.
3.    Membuat apa yang tersebut dalam kata dasar. Misalnya, menggulai = membuat gulai.
            Maka dapat disimpulkan bahwa prefiks meN- memiliki makna yaitu melakukan tindakan yang berhubungan dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar.

1.2    Afiks Ber-
            Semua kata berafiks ber- termasuk golangan kata verbal, maka afiks hanya memiliki satu fungsi sebagai pembentuk kata verbal (kata kerja).
1.    Afiks ber- menyatakan suatu tindakan aktif. Misalnya berjuang.
2.    Afiks ber- menyatakan dalam keadaan atau menyatakan makna statif. Misalnya bergembira.
3.    Afiks ber- menyatakan kumpulan yang terdiri atas jumalah yang tersebut pada bentuk dasar, kecuali pada kata bersatu. Misalnya, berdua.
4.    Afiks ber- menyatakan berbagai kemungkinan makna bila bentuk dasarnya berupa kata benda. Misalnya, berkereta.
5.    Afiks ber- menyatakan makna yang tersebut pada nomor 4, afiks ber- mungkin juga menyatakan makna mempunyai apa yang tersebut pada bentuk dasar. Misalnya, berayah.

1.3    Afiks di-
            Prefiks di- berfungsi membentuk kata kerja dan menunjukan tindakan pasif, di mana tindakan atau obyek tindakan adalah fokus utama dalam kalimat itu, dan bukan pelaku. Fungsi afiks di- hanya mempunyai satu fungsi yaitu membentuk kata pasif. Sedangkan maknanya adalah menyatakan suatu tindakan pasif.

1.4    Afiks ter-
            Afiks ter- mempunyai fungsi pembentuk kata pasif. Mislnya, terbawa. Selain itu ada beberapa fungsi ter- yang mempunyai fungsi pembentuk kata aktif. Misalnya tertidur. Pembentuk kata sifat, misalnya tertinggi.
            Makna afiks ter- dapat digolongkan sebagai berikut:
1.    Menyatakan makna aspek perfektif, misalnya terbagi.
2.    Menyatakan makna ketidaksengajaan, misalnya tercoret.
3.    Menyatakan ketiba-tibaan, misalnya terbangun.
4.    Menyatakan suatu kemungkinan. Pada umumnya didahului dengan kata negatif, tidak atau tak. Misalnya, tidak ternilai.
5.    Menytakan makna paling, misalnya tercantik.

1.5    Afiks peN-
            Kata afiks peN- sebagian besar adalah kata benda. Misalnya pembaca. Selain itu, ada yang termasuk golongan kata sifat, mislanya pemalas. Sedangkan makna afiks peN- yaitu:
1.    Menyatakan makna orang yang melakukan tindakan yang tersebut pada bentuk dasar, mislanya penulis.
2.    Menyatakan makna alat yang dipakai untuk melakukan tindakan yang tersebut dalam bentuk dasar, mislanya pemotong.
3.    Menyatakan makna yang memiliki sifat tersebut pada bentuk dasarnya, misalnya pemalu.
4.    Menyatakan makna yang menyebabkan adanya sifat yang tersebut pada bentuk dasar. Misalnya pendingin.
5.    Menyatakan makna yang biasa melakukan tindakan berhubungan dengan benda yang tersebut pada bentuk dasarnya. Terdapat kata berafiks peN- yang bentuk dasarnya kata benda. Misalnya, penyair.

1.6    Afiks pe-
            Jika afiks peN- sejalan dengan afiks meN-, maka afiks pe- sejalan dengan afiks ber-. Prefiks ini membentuk nomina yang menunjukan orang atau agen yang melakukan perbuatan dalam kalimat. Afiks pe- hanya memiliki satu makna, ialah menyatakan orang yang biasa/pekerjaannya/gemar melakukan tindakan yang tersebut dalam bentuk dasar.

1.7    Afiks per-
            Afiks per- hanya memiliki satu makna yaitu menyatakan kuasatif.
1.    Apabila kata dasarnya berupa kata sifat, kausatif itu berarti membuat menjadi lebih. Misalnya, perluas.
2.    Apabila bentuk dasarnya berupa bilangan, kausatif itu berarti membuat jadi atau membagi jadi. Mislanya pertiga.
3.    Apabila bentuk dasarnya berupa kata benda, kausatif itu berarti membuat jadi atau menganggap sebagai. Misalnya, pertiga.

1.8    Afiks se-
            Fungsi afiks e- pada dasarnya melekat pada kata benda, mislnya pada kata serumah.dapat emmbentuk kata penghubung sebelum, sesudah, setelah. Afiks se- mempunyai makana sebagai berikut:
1.    Menyatakan makna satu. Misalnya, sebuah.
2.    Menyatakan makna seluruh.  Misalnya seluruh.
3.    Menyatakan makna sama seperti.  Misalnya segunung.
4.    Menyatakan makna setelah sekembalinya. Misalnya setelah.

1.9    Afiks ke-
            Pada umumnya afiks ke- melekat pada bentuk dasar yang termasuk golongan kata bilangan misalnya kelima, keempat dan seterusnya. Afiks ke- memiliki fungsi membentuk pokok kata. Afiks ke- mempunyai dua makna ialah:
1.    Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut pada bentuk dasar. Mislanya kelima.
2.    Menyatakan urutan.

2.             Infiks (sisipan)
            Menurut Alwi (1988:32) infiks atau sisipan adalah afiks yang diselipkan di tengah kata dasar. Infiks adalah afiks atau imbuhan yang terletak di tengah atau di dalam kata dasar.
Jenis atau variasi bentuk dari infiks yaitu ada tiga diantaranya, -el-, -em-, dan –er-.
2.1    Proses Pembentukan Kata
1.      Morfem –el-
Morfem –el- dapat bergabung dengan n, v, adj.
a.       Morfem –el- bergabung dengan n contonya gigi dan patuk
Gigi (n) + -el- menjadi geligi
Patuk (n) + _el_ menjadi pelatuk
b.      Morfem –el- bergabunng dengan adj contohnya gembung menjadi gelembung, luhur menjadi leluhur.
c.       Morfem –el- bergabung dengan v contohnya tunjuk menjadi telunjuk, gosok menjadi gelosok
2.      Morfem –em-
            Morfem –em- hanya dapat  bergabung dengan n dan adj.
a.       Morfem –em- bergabung dengan n contohnya tali menjdai temali, getar menjadi gemetar.
b.      Morfem –em- bergabung dengan adj contohnya gerlap menjadi gemerlap.
3.      Morfem –er-
Morfem –er- hanya dapat bergabung dengan n. contohnya suling seruling, sabut menjadi serabut.
2.2    fungsi pembentukan kata
1.    –el-
Infiks –el- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, kata kerja dan kata sifat.contoohnya infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata nomina adalah telunjuk, telapak, geligi dan gelembung. Contoh infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata kerja melaju. Sedangkan infiks pembentuk kata sifat adalah selidik.
2.      –em-
            Infiks –em- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, contohnya jemari. Dan fungsi infiks -em- sebagai pembentukan kata sifat adalah gemerlap dan gemetar.
3.      –er-
Infiks –er- hanya berfungsi sebagai pembentukan kata nomina saja, contohnya seruling.
2.3    makna variasi bentuk infiks dalam kalimat
1.      infiks –el-
a.       morfem –el- pada telunjuk mem[unyai makna alat (instrumentalis)
b.      morem –el- pada gelembung mempunyai mkna seperti sifat disebutkan oleh kta dasar.
c.       Morfem –el- pada geligi mempunyai makna terdapat bermacam gigi atau kumpulan gigi
2.      Infiks –er-
a.    Morefm –er- pada serabut mempunyai makna terdapat bermacam-macam sabut.
3.      Infiks –em-
a.    Morfem –em- mempunyai pada gemetar menyatakan banyaknya waktu atau intensitas frekkuensi.
b.    Morfem –em- pada gemerlap mempunyai makna menyatakan banyaknya waktu atau intensitas frekuensi.
c.    Morfem –em- pada jemari mempunyai makna menyatakan susunan atau kumpulan dari kata dasar.
             Selain ketiga afiks –el-, -er-, dan –em- saja ditemukan afiks –in- pada kata kinerja yang berasal dari morfem kerja (n). Kinerja mempunyai makna berlangsung beberapa lama (duratif).

3.             Sufiks (akhiran)
            Sufiks atau akhiran adalah afiks yang dibubuhkan pada akhir sebuah kata. Ada sumber lain yang mengatakan sufiks merupakan satu bentuk morfem terikat yang membentuk satu fungsi dan makna. Sufiks terdiri dari afiks –kan, -i, -nya, -in, -at, -is, -isme, -man, -wan, -ah, -us, dan -wi. Dalam proses pembentukan kata dalam proses sufiks ini tidak pernah mengalami perubahan kata.
Contoh :          pikir + an menjadi pikiran                                           semua akhiran ini
                        Hadir+ in menjadi hadirin                                           disebut sebagai
                        Karya + wan menjadi karyawan                                 akhiran untuk
                        Karya + wati menjadi karyawati                                 kata
                        Manusia + wi menjadi manusiawi                               benda

            -if menjadi aktif                                              semua akhiran ini
            -if menjadi sportif                                           disebut
            -ik menjadi magnetik                                      sebagai
            -er menjadi komplementer                              kata

            -i menjadi manusiawi                                      sifat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar