Jumat, 18 Desember 2015

KESENIAN BUAYA PUTIH


KESENIAN BUAYA PUTIH


Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang terdapat di Pulau Jawa menyajikan banyak sekali kegiatan kesenian yang menawarkan pesona tersendiri kepada wisatawa yang berkunjung. Diantaranya yakni, Kesenian bela diri Pencak silat, Atraksi Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, Lojor, Tarian Buaya Putih serta berbagai kesenian lainnya.
Kesenian Tradisional Buaya Putih di Kecamatan Padarincang, Serang-Banten khususnya di Kampung Curugdahu Desa Kadubeureum adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa diwilayah tersebut. Berbeda dengan dibeberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Serang, Kesenian Tradisional Buaya Putih di Kampung Curugdahu sampai saat ini masih terpelihara dan terjaga malah semakin banyak perkembangan. Terbukti dengan masih dilakukannya acara pertunjukan setiap bulan sekali minggu keempat dalam acara latihan yang bertempat disanggar seni. Pertunjukan tersebut biasanya dilakukan dalam acara mapag panganten (pernikahan), khitanan, peresmian gedung, penyambutan tamu, pembukaan perlombaan, ikhtifalan (lepas kenang anak sekolah) dan acara adat lainnya.
Alam Padarincang yang indah dikelilingi oleh pegunungan terbentang pesawahan yang luas dan subur dengan panorama yang sangat menawan serta memiliki udara yang nyaman dan segar. Wilayah Kecamatan Padarincang terletak ±37 KM dari Ibu kota Kabupaten Serang. Kecamatan Padarincang terdapat kawasan hutan lindung dan suaka margasatwa serta Rawa Dano yang sangat terkenal dengan keangkerannya. Kesenian Tradisional Buaya Putih sudah ada sejak tahun 70-an dan sebelumnya bernama Kesenian Buaya Mangap. Konon katanya kepalanya terbuat dari pelapah rumbia (Kiray) dalam bahasa setempat, dua pelapah tersebut disatukan dibuat menyerupai kepala buaya maka hasilnya kepala buaya atau mulut buaya itu hanya bisa menganga (mangap) dalam bahasa setempat, dengan demikian disebutlah oleh masyarakat sekitar di Kecamatan Padarincang menyebutnya buaya mangap.
Dalam pertunjukan Kesenian Tradisional Buaya Putih ini tidak bisa asal tunjuk jari untuk memainkan, dalam memainkan keseniain ini diperlukan seseorang yang memeiliki keahlian dalam seni karena selain pemain itu harus dilatih terlebih dahulu juga harus tahu nada musik yang dimainkan oleh pemusik rudat sehingga langkah demi langkah saat berjalan pun mengikuti irama rudat dan bedug besar.
Unsur-unsur yang terkandung dalam kesenian tradisional buaya putih adalah sebagai berikut:
1.                  Unsur Wawacan (bacaan)
Wawacan (bacaan) yang dibacakan dalam pertunjukan Kesenian Tradisional Buaya Putih terdiri dari pembacaan salam-salam Assalamu’alaikum dan dibacaan Salawat pembua ngarak pengantin, dan terakhir dibacakan do’a kidung sawer panganten ( pengantin ) namun, hanya beberapa wawacan (bacaan) yang sering dibacakan hal ini berkaitan dengan dua tata cara pembacaan awal dan akhir, artinya sebelum berangkat dibacakan salam-salam dan salawat dan yang terakhir setelah selesai acara dibacakan kidung sawer panganten atau pepeling ( pengingat ) oleh juru kawih.

2.                  Unsur Pemain dan Pemusik
Ada beberapa syarat untuk menjadi pemain Kesenian Tradisional Buaya Putih khususnya lengser (pemandu keseluruhan acara), seorang lengser harus mengetahui tugas keseluruhan pemain serta memberi kode-kode terhadap petugas pembaca wawacan (bacaan) kapan saat dimulai sebelum berangkat lengser sudah mempunyai kode atau aba-aba termasuk kapan mulai musik rudat dibunyikannya.
Pemain Kesenian Tradisional Buaya Putih berjumlah sekitar minimal 40 maksimal 50 orang masing-masing mempunyai tugas tersendiri, seperti : 2 orang paling depan dan dua orang paling belakang semuanya terdiri dari laki-laki yang bertubuh kekar, karena bertugas sebagai pembawa atau pemain umbul-umbul besar yang berfungsi sebagai benteng pembatas depan dan belakang Kesenian Tradisional Buaya Putih.
Urutan kedua  pada barisan kesenian tersebut berdiri seorang lengser bertugas untuk mengatur keseluruhan anggota dan saat pertunjukan sudah dimulai lengser tidak tetap disatu tempat artinya bisa kemana saja untuk mengawasi dan memberi kode (tanda) gerakan-gerakan yang lainnya.
Urutan ketiga pada barisan kesenian tersebut 2 orang boleh dari 2  putra atau dari 2 orang putri atau dari 2 orang putra dan putri bertugas membawa spanduk yang bertuliskan Kesenian Tradisional Buaya Putih.
Diurutan keempat terdiri dari 10  orang putra bertugas memainkan umbul-umbul kecil sebagai pemeriah acara saat display (atraksi).
Urutan kelima terdiri dari 8 orang sebagai pagar ayu atau penari dengan gerakan sebagai penabur bunga untuk menghormati kedua mempelai yang dianggap sebagai raja dan ratu buaya putih urutan keenam ini relitif tergantung yang punya hajat seperti jika pernikahan maka posisi disini sepasang pengantin, jika khitanan masih diposisi keenam maka seorang anak kecil sebagai pengantin sunat, dan jika penyambutan tamu, maka tamulah yang tepat posisi diurutan keenam dll, diurutan ketujuh 4 orang bertugas sebagai pemain atau penggerak buaya putih jika dalam perlombaan, tetapi kalau dalam pernikahan maka sekitar sepuluh orang yang bertugas sebagai pengangkat atau penggotong buaya, urutan kedelapan 24 orang putra sebagai pemain musik rudat urutan kesembilan 3 orang putra sebagai pemain bedug besar.

3.                  Tahapan Pertunjukan
a.        Tahapan pertunjukan
Dalam Kesenian Tradisional Buaya Putih, pembacaan yassin dilakukan pada malam hari ba’da isya sebelum keesokan harinya pertunjukan dimulai dengan bersama-sama seluruh pemain Kesenian Tradisional Buaya Putih. Setelah membaca do’a bersama, sesepuh pada kesenian tersebut membagikan air putih yang sudah disiapkan dari teko dan dituangkan kedalam gelas untuk diminum oleh para pemain. Adapun tujuan untuk meminta barokah /keselamatan kepada Allah agar keistimewaan saat pertunjukan berlangsung, maka setiap peserta atau para pemain Kesenian Tradisional Buaya Putih diwajibkan pada saat pengajian yassin dan do’a bersama hadir dan tidak ada satupun yang ketinggalan.


b.        Cara Penyajian
Seperti dijelaskan sebelumnya, pertunjukan Kesenian Tradisional Buaya Putih tidak memerlukan panggung yang khusus disediakan. Karena para pemain hanya berbaris atau berjajar dijalan, atau dihalaman. Karena kesenian ini sifatnya helaran atau seni berjalan, bergoyang atau menari serta mengerak-gerakkan buaya berjalan sambil menuju mempelai putri, jika dalam pertunjukan yang sifatnya dilombakan maka ketika didepan juri sekelompok kesenian ini mengadakan display pertunjukan (atraksi). Penyajian awal dimulai dengan musik rudat dengan jenis bunyi gembrung, bunyi gembrung ini bertanda untuk mengingatkan atau mengundang masyarakat disekitarnya bahwa dengan adanya musik gembrung dibunyikan bertanda pertunjukan atau ngarak pengantin akan segera dimulai. Namun sebelum dimulai seusai musik rudat yang berbunyi gembrung itu, maka dibacakanlah do’a yang berbunyi atau yang bernada seperti mengaji, selesai do’a tersebut dibacakan maka musik rudat pun berbunyi lagi atau dimainkan lagi dengan nada kemplong bertanda pertunjukan dimulai dan berjalan menuju mempelai putri.

4.                   Alat Musik Pengiring
Alat musik pengiring dalam pertunjukan Kesenian Tradisional Buaya Putih pada masa lalu sekitar tahun 80-an atau pun sekarang masih sama yaitu sama menggunakan alat musik rudat. Tetapi sekitar 80-an hanya 6 buah rudat saja, yakni: (pengiring) atau talingting, (sela) atau ting-ting-ting, (telu) atau dung-dung, (pongpak) atau pongpak-pongpak, (kempul) atau tung-tung-tung tanpa henti (indung) atau deg-deg-deg atau der-der-der.
Dari keenam alat musik pengiring Kesenian Tradisional Buaya Putih (rudat) semuanya bisa mengeluarkan getaran suara melalui pukulan tangan, kecuali satu alat musik yang dipukul menggunaan ranting kayu yaitu bedug besar yang biasa masyarakat Curugdahu memanggilnya indung (ibu), karena katanya (menurut hasil wawancara dengan Bapak Sadar) suaranya paling besar maka dikatakannya indung, indung yang berarti ibu, maka ibulah yang paling banyak mengayomi dalam keluarga jika dibandingkan dalam kehidupan jadi ibu sangat besar pengaruhnya, maka bedug besarpun sangat besar mewarnai bunyi musik rudat tersebut.

5.                  Busana
Busana yang dipakai dalam pertunjukan Kesenian Tradisional Buaya Putih sangat bervariasi, seperti : untuk pemain rudat selalu memakai baju koko lengkap dengan celananya, dilengkapi dengan selendang sarung yang dilipat serta memakai peci hitam tetapi kalau untuk warna tidak monoton artinya selalu berganti-ganti warna tentunya yang sudah disediakan oleh pimpinan sanggar (saat ini) untuk pemain atau penggerak buaya masih sama baju koko masih lengkap dengan celana (kampret) hanya dilengkapi dengan ikat pinggang dan ikat kepala, pakaian untuk menari model baju kebaya memakai jilbab dan dihiasi dengan selendang yang dipasang di pinggang serta digunakan untuk menari.

6.                   Simbol
Simbol dalam Kesenian Tradisional Buaya Putih setiap akan tampil selalu membuat kerangka buaya yang terbuat dari kayu (untuk kepalanya) satu batang bambu yang ukurannya sesuai dengan yang dibutuhkan untuk dijadikan untuk dijadikan tulang punggung (tulang rusuk) sampai keekor buaya membentuk badan buaya masih terbuat dari bambu dan daun kelapa muda yang masih menguning (janur kuning) dipasang mengelilingi perut buaya hingga ekor, di leher buaya dipasang kalung yang terbuat dari daun sirih berikut batangnya, buah pinang yang sudah menguning (matang), dan ijuk. Simbol ini maksudnya, kerangka buaya digunakan untuk membawa barang-barang yang akan diberikan atau dibawa ke pihak mempelai putri dan ukurannya menunjukan simbol status keluarga pihak mempelai putra daun sirih untuk dimanfaatkan sebagai obat bau badan dan jamu serta dipakai nginang oleh kaum ibu-ibu yang merasa lelah jikalau sedang ikut masak dirumah mempelai putri, dan batang sirih dimanfaatkan untuk ditanam disamping rumah sebagai simbol tanda perkawinan hari, bulan, dan tahun begitu pula dengan buah pinang (jebug) digunakan untuk jamu tentunya oleh kaum wanita karena konon hasiatnya menjaga kewanitaan serta untuk ditanam di samping rumah sebagai simbol hari, bulan dan tahun perkawinan juga, adapun ijuk yang sama di pasang dileher buaya akan dimanfaatkan oleh pihak mempelai putri sebagai tambang untuk pengikat dan sebagai sapu untuk membersihkan rumah. Tambang dalam perkawinan diartikan untuk mengikat kekeluargaan dan berumah tangga dan sapu diartikan jika dalam rumah tangga ada masalah maka dibersihkan bersama-sama untuk menghilangkan kesalahpahaman, semoga dengan disapu bersama dalam perkawinan bersih dari cobaan dan jika ada berusaha saling memahami kelemahan diantara mempelai putra dan putri.









rangkuman materi perkembangan teknologi

RANGKUMAN MATERI

Perkembangan Teknologi Komunikasi
Komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Kita tidak dapat berhubungan dengan orang lain di tempat yang jauh kalau tidak ada alat komunikasi. Berkomunikasi artinya menyampaikan maksud atau pesan kepada orang lain dan memahami maksud atau keinginan orang lain.Teknologi komunikasi berkembang dari yang sederhana ke teknologi yang modern.
Ada dua jenis alat komunikasi, yaitu alat komunikasi masa lalu (tradisional) dan alat komunikasi masa kini (modern).
1.             Teknologi komunikasi masa lalu (tradisional)
Pada masa lalu sudah terdapat alat komunikasi. Alat komunikasi yang dipakai masih sangat sederhana. Bentuk alat komunikasi masa lalu antara lain adalah sebagai berikut:
a.         Kentongan
Kentungan yaitu alat komunikasi yang terbuat dari bambu atau kayu berongga.alat ini digunakan dengan cara dipukul dengan menggunakan sebuah alat dari kayu. Kentongan berfungsi sebagai sarana komunikasi diantara penduduk desa. Kentongan dipakai misalnya untuk:
Ø  Memanggil warga desa melakukan kerja bakti
Ø  Memanggil warga desa agar berkumpul dibalai desa
Ø  Memeberitahu warga kalau ada warga yang meninggal dunia
Ø  Memberitahu warga kalau terjadi bencana alam, misalnya banjir, gunung meletus, kebakaran dan lain sebagainya.
b.        Gong
Bandhe yaitu alat komunikasi berbentuk bundar terbuat dari besi atau perunggu. Pada masa lalu bandhe digunakan oleh kerajaan untuk memanggil warganya.
c.         Surat menggunakan daun
Surat atau tulisan pada masa lalu di tulis diatas daun lontar atau daun nipah. Selain daun, pada masa lalu sudah terdapat surat yang ditulis pada kulit binatang.
d.        Kurir
Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan khusus. Pesan khusus itu bisa dalam bentuk surat atau lisan. Isinya biasanya adalah pesan rahasia antarkerajaan.
e.         Tali Pohon
Cara ini digunakan pada masa penjajahan. Seutas tali yang panjang dibentangkan dari satu pohon ke pohon lainnya. Tali itu menjadi alat komunikasi dari satu tempat pengintaian ke perkampungan. Di ujung tali diberi kaleng atau alat-alat bila ditarik akan mengeluarkan bunyi-bunyian. Bunyi-bunyian ini merupakan tanda bahaya bagi penduduk desa agar dapat berlindung ke tempat yang lebih aman.

2.             Teknologi komunikasi masa kini (modern)
Pada masa kini, alat atau media komunikasi makin berkembang dan canggih.  Beberapa media dann cara berkomunikasi masa kini diantaranya sebagai berikut :
a.         Surat
Ada beberapa macam surat. Jika dilihat dari bentuk, isi, dan bahsanya, surat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
Ø   Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Misalnya antara orangtua dan anaknya yang pergi merantau.
Ø   Surat dinas atau surat resmi dibuat oleh kantor pemerintahan dari tingkat terendah sampai pemerintah pusat.
Ø   Surat niaga dibuat oleh para pelaku perdangan. Isi surat adalah soal jual beli barang-barang.
b.        Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah memuat berita atau informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi diberbagai tempat secara aktual. Selain itu surat kabar dan majalah dapat digunakan sebagai sarana menambah pengetahuan serta hiburan.
c.         Telepon/handphone/smartphone
Pesawat telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 di Amerika Serikat. Telepon adalah alat komunikasi jarak jauh. Cara menggunakannya cukup dengan menekan atau memutar nomor yang hendak kita tuju. Pesawat telepon mengalami perkembangan. Saat ini sudah banyak orang yang menggunakann telepon yang tidak berkabel yang dinamakan telepon gennggam (handphone).
d.        Radio
Radio pertama kali ditemukan oleh Guglielmo Marconi asal Bologna, Italia. Pada masa penjajhan dulu radio digunakan untuk mengobarkan semangat perjuangan. Sedangkan pada masa sekrang ini radio digunakan sebagai saran informasi dan hiburan.
e.         Televisi
Kita dapat memperoleh berbagai informasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri melalui tayangan televisi. Pasca dibangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa, perluasan jaringan penyiaran televisi menjadi makin luas. Stasiun televisi telah dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta.
f.         Internet

Saat ini sudah ada media komunikasi yang sangat canggih. Media komunikasi tersebut dikenal dengan istilah internet. Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi melalui internet adalah komputer. Melalui internet kita dapat berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia. Kita juga dapat membaca berita, mengirim  atau menerima gambar, mengirim atau menerima surat melalui email, facebook, twitter, chatting dan sebagainya.

ERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH              :
MATA PELAJARAN          : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
KELAS/SEMESTER           : IV (EMPAT) / II (DUA)
MATERI POKOK               : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
ALOKASI WAKTU            : 2 x 35 menit

I.                   Standar Kompetensi
2.             Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan   provinsi.

II.                Kompetensi Dasar
2.3         Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

III.              Indikator
2.3.4   Menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan                                             masa kini (modern).
2.3.5   Membandingkan/membedakan jenis teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini (modern)
2.3.6   Menjelaskan manfaat teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini (modern).

IV.              Tujuan Pembelajaran
1.      Setelah mendengarkan pemaparan guru siswa mampu menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini (modern).
2.      Setelah bertanya jawab siswa mampu membedakan jenis teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini (modern).
3.      Setelah berdiskusi kelompok siswa mampu menjelaskan manfaat teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini (modern).

V.                Karakter Siswa yang Diharapkan
ü   Disiplin
ü   Tekun
ü   Rasa ingin tahu
ü   Tanggung jawab
ü   Kerja sama
ü   Percaya diri

VI.             Materi Pembelajaran
Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi.
2.   Teknologi komunikasi (uraian materi terlampir).

VII.          Model Dan Metode Pembelajaran
Model           : Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement
  Divisions).
Metode         : ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.

VIII.       Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.       Kegiatan Pendahuluan
1.             Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar peserta didiknya.
2.             Guru menginstruksikan siswa untuk melihat kebersihan disekelililngnya dan membuang sampah pada tempatnya.
3.             Guru meninstruksikan KM untuk memimpin doa sebelum belajar dan mengabsen siswa.
4.             Guru melakukan apersepsi dangan bertanya  jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknologi komunikasi.
5.             Guru menyamapaikan tujuan pembelajaran.

b.      Kegiatan Inti
1.             Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang berisi 4-6 siswa.
2.             Guru melakukan presentasi dengan menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar.
3.             Selama presentasi, guru melibatkan siswa secara aktif dengan kegiatan bertanya jawab.
4.             Setelah selesai, guru memeberikan lembar kegitan siswa (LKS) berupa puzzle yang harus disusun oleh setiap kelompok. Kemudian setiap kelompok berdiskusi mengenai manfaat dari alat-alat teknologi komunikasi bagi kehidupan sehari-hari.
5.             Selama kegiatan diskusi, guru membolehkan siswa yang cepat belajar untuk mengajari siswa yang lambat belajar sehingga akhirnya semua siswa akhirnya menjadi tahu.
6.             Setelah waktu diskusi selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
7.             Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan siswa, guru memberikan penuguasan kepada setiap siswa. Dalam hal ini tidak boleh ada siswa yang saling memberi tahu.
8.             Setelah selesai, guru melakukan evaluasi dan penguatan terhadap kegaitan pembelajaran.
9.             Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru membimbing siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran.
2.      Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan disampaikan pada pertmeuan selanjutnya.
3.      Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru menginstruksikan km untuk menutup pembelajaran dengan berdoa.

IX.             Sumber Dan Media Pembelajaran
Hisnu P., Tantya dan Winardi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 4 : Untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: PT  Galaxy Puspa Mega.
Gambar-gambar yang relevan
Puzzle

X.                Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
2.3.4    Menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan                                             masa kini (modern).
2.3.5    Membandingkan/membedakan jenis teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini (modern)
2.3.6    Menjelaskan manfaat teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini (modern).
Tes Tulis
Uraian
1.      Alat komunikasi apa saja yang termasuk ke dalam komunikasi masa lalu (tradisional)?
2.      Alat komunikasi pada masa lalu yang berbentuk bundar terbuat dari besi atau perunggu adalah?
3.      Apa saja kelebihan alat komunikasi masa kini (modern) dibandingkan dengan alat komunikasi masa lalu?
4.      Apa komunikasi kentongan bisa dipakai untuk?
5.      Alat komunikasi telepon bisa dipakai untuk?
Kunci jawaban instrumen/soal
1.      Kentongan, Bandhe, Surat menggunakan daun, Kurir, dan tali Pohon
2.      Gong
3.      Menyampaikan informasi lebih cepat
Jangkauan lebih luas
Berita mudah di simpan
4.      Memanggil warga desa melakukan kerja bakti
Memanggil warga desa agar berkumpul dibalai desa
Memeberitahu warga kalau ada warga yang meninggal dunia
Memberitahu warga kalau terjadi bencana alam, misalnya banjir, gunung meletus, kebakaran dan lain sebagainya.
5.      Untuk berkomunikasi jarak jauh baik di dalam dan luar negeri

PEDOMAN PENILAIAN
Keterangan :
ü   Nilai 2 apabila dalam menjawab soal benar.
ü   Nilai 1 apabila dalam menjawab soal kurang sesuai atau ada
sebagaian yang salah.
ü   Nilai 0 apabila dalam menjawab soal salah.
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100





FORMAT KRITERIA PENILAIAN
1.      PRODUK
No.
Aspek yang Dinilai
Kriteria Penilaian
(skor)
4
3
2
1
1.
Ketekunan dalam menyusun puzzle alat-alat teknologi komunikasi




2.                     
Kesesuaian dalam menentukan manfaat dari alat-alat teknologi komunikasi




Keterangan :
                        Skor  4  menunjukan siswa baik sekali terhadap aspek yang dinilai
                        Skor 3 menunujukan baik terhadap aspek yang dinilai
Skor  2 menunjukan cukup terhadap aspek yang dinilai
Skor 1 menunjukan kurang terhadap aspek yang dinilai
3.      SIKAP
No.
Nama Siswa
Aspek Yang Dinilai
Disiplin
Tekun
Rasa Ingin Tahu
Tanggung
Kerja Sama
Percaya Diri


















4.      PSIKOMOTOR
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.        





2.       





Pengetahuan



Praktek



Sikap
*Pengetahuan
*Kadang-kadang Pengetahuan
*Tidak Pngetahuan

*Aktif  Praktek
*Kadang-kadang aktif
*Tidak aktif

*Sikap
*Kadang-kadang Sikap
*Tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

4
2
1



 LEMBAR PENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Sikap
Psikomotor












  
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
                                                          Serang, …………………………………………

Mengetahui,
Kepala Sekolah SD                                                                 Guru Kelas IV


(________________________________)             (_______________________________)

NIP :                                                                      NIP :