Jumat, 18 Desember 2015

FUNGSI DAN MAKNA KATA ULANG (REDUPLIKASI

FUNGSI DAN MAKNA KATA ULANG (REDUPLIKASI)
            Menurut Keraf (1991:149) mendefinisikan bentuk kata ulang sebagai sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam bentuk kata ulang. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung. Kata yang terbentuk dari hasil proses pengulangan dikenal dengan nama kata ulang. Chaer (2006:286) membagi kata ulang berdasarkan hasil pengulangannya yaitu:
1.      Kata ulang utuh atau murni. Kata ulang utuh atau murni  merupakan kata ulang yang bagian perulangannya sama dengan kata dasar yang diulangnya. Mislanya rumah-rumah, anak-anak, pohon-pohon, bunga-bunga, dan sebagainya.
2.      Kata ulang berubah bunyi. Merupakan kata ulang yang bagian perulangannya mengalami perubahan vokal maupun bunyi konsonan. Kata ulang jenis in terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar, namun terjadi perubahan bunyi. Misalnya, kerlap-kerlip, bolak-balik, mondar-mandir, gerak-gerik, ramah tamah, dsb.
3.      Kata ulang sebagian. Merupakan pengulangan yang dilakukan atas suku kata pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan ini vokal suku kata pertama diganti dengan vokal e pepet. Misalnya, lelaki, leluhur, tetua dsb.
4.      Kata ulang berimbuhan. Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang disertai dengan pemberian imbuhan. Caher (2006:287) membagi kata ulang berimbuhan berdasarkan proses pembentukan menjadi tiga yaitu:
1)      Sebuah kata dasar mula-mula diberi imbuhan kemudian baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan;
2)      Sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian baru diberi imbuhan misalnya lari-lari menjadi berlari-lari;
3)      Sebuah kata diulang sekaligus diberi imbuhan, umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber menjadi bermeter-meter.


Makna dan Fungsi Kata Ulang
            Menurut bentuknya, kata ulang dapat dibagi sebagai berikut:
a.       Perulangan kata benda. Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata benda.
1)      Menyatakan benda itu bermacam-macam. Misalnya: buah-buahan, sayur-sayuran.
2)      Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu. Misalnya: anak-anakan, orang-orangan.
b.      Perulangan kata kerja. Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata kerja.
1)      Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali, misalnya: meloncat-loncat, menari-nari.
2)      Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan, atau keadaan yang berlangsung lama misalnya duduk-duduk, mengaduk-aduk.
3)      Menyatakan bermacam-macam pekerjaan. Misalnya karang mengarang.
4)      Menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh dua belah pihak atau berbalasan. Misalnya tuduh menuduh dan tembak menembak.
c.       Perulangan kata sifat. Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata sifat.
1)      Menyatakan makna lebih intesitas. Misalnya: Berjalan cepat-cepat!
2)      Menyatakan makna sampai atau pernah. Misalnya: Habis-habisan dia berbelanja. (sampai habis). Tak sembuh-sembuh sakitnya walaupun ia sudah berobat. (tak pernah sembuh).
3)      Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran –nya mengandung makna superlatif (paling). Misalnya: Kerjakan sebaik-baiknya agar hasilnya memuaskan. Terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya.
4)      Berlawanan dengan makna nomor satu atau melemahkan arti kata sifat itu. Misalnya: Badan ku sakit-sakit saja rasanya. (sakit di sana-sini, tapi tidak terlalu sakit)
5)      Bentuk yang seolah-olah sudah menjadi ungkapan dalam bahasa Indonesia, makna perulangannya kurang jelas. Misalnya: Jangan menakut-nakuti anak-anak karena akan memengaruhi jiwanya kelak.
d.      Perulangan kata bilangan
1)      Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna “satu demi satu”.
Misalnya: Peserta ujiannya masuk ruangan itu satu-satu.
2)      Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran –nya memberi makna “hanya satu itu”. Misalnya: anak itu satu-satunya.
3)      Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst. Memberikan pengertian sekaligus dua, tiga dst.

4)      Bentuk pengulanngan berpuluh-puluh beratus-ratus dst. Menyatakan makna kelipatan sepuluh, seratus dan seterusnya.

2 komentar:

  1. Perbedaan kongkrit antara fungsi, bentuk dan makna kata ulang itu dimana ya,, dan berasal dari teori pakar cpz

    BalasHapus
  2. Perbedaan kongkrit antara fungsi, bentuk dan makna kata ulang itu dimana ya,, dan berasal dari teori pakar cpz

    BalasHapus