Jumat, 18 Desember 2015

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENULIS DENGAN KETERAMPILAN YANG LAIN


HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENULIS DENGAN
KETERAMPILAN YANG LAIN

A.      Aspek-Aspek Keterampilan Berbahasa
Pemebelajaran bahasa di kelas salah satunya menggunakan pendekatan whole language. Wholw language merupakan pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh tidak terpisah-pisah (Edelsky, 1991; Froese, 1990;  Goodman, 1986; Weaver, 1992). Untuk itu pembelajaran bahasa harus diajarkan secara utuh dan satu kesatuan antara keterampilan berbahasa satu dengan keterampilan berbahasa lainnya. Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan dasar berbahasa yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keemlat keterampilan tersebut salin terkait satu dengan yang lain.

1.      Keterampilan Menyimak (Listening Skills)
Menyimak merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian menyimak tidak sekedar kegiatan mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua jenis situasi dalam menyimak, yaitu:
a.       Situasi menyimak secara interaktif. Menyimak secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon
b.      Situasi menyimak secara noninteraktif. Dalam situasi ini pendengar tidak dapat meminta penjelasan dari pembicara, pembicara tidak mengulangi apa yang diucapkan.

2.      Keterampilan Berbahasa (Speaking Skills)
Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahsa ragam lisan yang bersifat produktif. Sehubungan dengan keterampilan berbicara ada tiga jenis situasi berbicara yaitu interkatif, semiinteraktif, dan noninteraktif.
Situasi berbicara interkatif misalnya percakapan tatap muka dan berbicara lewat teleponyang adanya pergantian antara berbicara dan menyimak. Kemudian, situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya, dalam berpidato dihadapan umum secara langsung. Dalam situasi ini, pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Situasi bersifat noninteraktif adalah ketika ada siaran di tv atau radio.

3.      Keterampilan Membaca (Reading Skills)
Membaca adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara individu dan tersendiri terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara.

4.      Keterampilan Menulis (Writing Skills)
Menulis adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa paling rumit, karena menulis tidak hanya menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, tetapi juga menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu bentuk tulisan yang teratur.

B.     Hubungan Antar Keterampilan Berbahasa

Sesuai yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa keterampilan berbahasa itu mencakup empat aspek. Keempat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat komponen tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Perhatikan table di bawah ini:

Keterampilan Berbahasa
Lisan dan Langsung
Tertulis dan Tidak Langsung
Aktif Reseptif
(Menerima Pesan)
Menyimak
Membaca
Aktif Produktif
(Menyampaikan Pesan)
Berbicara
Menulis

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian, rangkaian pemerolehan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, kemudian menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan keterampilan membaca dan menulis pada umumnya dipelajari di sekolah. Keempat aspek keterampilan bahasa berhubungan satu sama lain.

1.         Hubungan Menulis dengan Membaca
Menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis dan diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambing bahasa yang dituliskan. Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembca sebagai penulis. Seseorang akan mempu menulis setelah membaca karya orang lain atau secara tidak langsung akan membaca karangannya sendiri. Ketika seseorang membaca karangan orang lain ia akan berperan juga seperti penulis, ia akan menemukan topik dan tujuan, gagasan, serta mengorganisasikan bacaan dari karangan yang dibaca.
Dalam pembelajaran di kelas permulaan, menulis dan membaca sering dikaitkan dalam setiap mata pelajaran tidak hanya pelajaran bahasa Indonesia saja, melainkan mata pelajaran lain seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam. Siswa sering diinstruksikan oleh guru untuk menuliskan sesuatu setelah siswa menulis, siswa biasanya diinstruksikan guru untuk membaca dari apa yang telah dituliskannya tersebut.

2.         Hubungan Menulis dengan Menyimak
Seseorang akan dapat menulis setelah mendapat inspirasi, ide, gagasan dengan menyimak dari berbagai sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara, diskusi, dan obrolan. Hal yang pelru diperhatikan dalam keterampilan ini adalah :
Bahan informasi yang digunakan dalam menulis didapatkan melalui kegiatan menyimak. Kegiatan menyimak ini dapat menimbulkan kreatifitas dalam kegiatan menulis. Kegitan menulis dapat pula dilakukan dengan melakukan kegiatan menyimak dengan baik maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dengan mudah penyimak dapat menulis dengan baik. Sehingga, keterampilan menulis mendorong seseorang untuk menggunakan kaidah berfikir dalam kegiatan menyimak.
Dalam kegiatan pembelajaran menulis di kelas permulaan, siswa biasanya menyimak apa yang dikatakan oleh gurunya setelah itu, guru menginstruksikan apa yang didapatkan oleh siswa dalam kegiatan menyimak dengan kegiatan menulis. Oleh karena itu, kegiatan menyimak akan lebih bermakna dengan menggunakan keterampilan menulis dalam kegiatan pembelajaran di kelas permulaan.

3.         Hubungan Menulis dengan Berbicara
Berbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Berbicara merupakan kegiatan ragam lisan, sedangkan menulis merupakan kegiatan berbahasa ragam tulis. Menulis merupakan kegiatan berbahasa tak langsung sedangkan berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat langsung. artinya penulis dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain. Pesan yang disampaikan melalui media tulisan dapat diperoleh dari hasil berbicara. Dan sebaliknya seseorang berbicara dapat mengambil konsep atau informasi dari hasil tulisan sendiri atau orang lain.
Dalam proses pembelajaran di kelas permulaan, kegiatan menulis dengan berbicara berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Misalnya, ketika kegitan pembelajaran guru mengisnturksikan kepada siswanya untuk menuliskan sebuah karangan tentang apa saja, setelah siswa selesai mengerjakan karangannya guru menginstruksikan siswanya berbicara di depan teman-temannya untuk menyampaikan hasil tulisannya dengan berbicara.

4.        Hubungan Menulis dengan Mata Pelajaran Matematika
Dalam pembelajaran menulis di kelas rendah, menulis berkaitan pula dengan mata pelajaran lain seperti matematika. Dalam pembelajaran matematika di kelas permulaan siswa belajar mengenal angka dari angka 1 sampai 10, dalam penyampaiannya siswa juga harus mengetahui cara menuliskan nama-nama angka tersebut misalnya:

Cara menuliskannya yaitu:


5.        Hubungan Menulis dengan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Dalam pembelajaran menulis di kelas rendah, menulis berkaitan pula dengan mata pelajaran lain seperti mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Dalam pembelajaran matematika di kelas permulaan siswa belajar mengenal nama-nama anggota tubuh seperti mata, hidung, mulut, tangan, kaki dan sebagainya. Selain mempelajari nama-nama anggota tubuh beserta fungsi-fungsi-fungsinya, siswa juga dituntut untuk mampu menuliskan nama-nama anggot tubuh tersebut. 

4 komentar:

  1. kaak tulisannya baguus, boleh minta sumbernya gak? buku atau apa gitu kak? aku butuh banget buat penelitian aku :3 makasii kakaa cantiik :3

    BalasHapus
  2. ka tulisannya bagus ,cmn wallpaper nya rada ganggu ,makasih ka.

    BalasHapus
  3. Tulisan nya bagus kak. Sangat membantu thanks ya kak

    BalasHapus
  4. Kak pembahasan ini di ambil dari buku ap no berapa ya kak

    BalasHapus