HUBUNGAN ANTARA
KETERAMPILAN MENULIS DENGAN
KETERAMPILAN YANG LAIN
A.
Aspek-Aspek
Keterampilan Berbahasa
Pemebelajaran bahasa di kelas salah satunya menggunakan pendekatan whole language. Wholw language merupakan
pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh
tidak terpisah-pisah (Edelsky, 1991; Froese, 1990; Goodman, 1986; Weaver, 1992). Untuk itu
pembelajaran bahasa harus diajarkan secara utuh dan satu kesatuan antara
keterampilan berbahasa satu dengan keterampilan berbahasa lainnya. Sehubungan
dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan dasar berbahasa yaitu
menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keemlat keterampilan tersebut salin
terkait satu dengan yang lain.
1.
Keterampilan
Menyimak (Listening Skills)
Menyimak merupakan salah satu jenis
ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian
menyimak tidak sekedar kegiatan mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua
jenis situasi dalam menyimak, yaitu:
a. Situasi
menyimak secara interaktif. Menyimak secara interaktif terjadi dalam percakapan
tatap muka dan percakapan di telepon
b. Situasi
menyimak secara noninteraktif. Dalam situasi ini pendengar tidak dapat meminta
penjelasan dari pembicara, pembicara tidak mengulangi apa yang diucapkan.
2.
Keterampilan
Berbahasa (Speaking Skills)
Berbicara merupakan salah satu
jenis keterampilan berbahsa ragam lisan yang bersifat produktif. Sehubungan
dengan keterampilan berbicara ada tiga jenis situasi berbicara yaitu
interkatif, semiinteraktif, dan noninteraktif.
Situasi berbicara interkatif
misalnya percakapan tatap muka dan berbicara lewat teleponyang adanya
pergantian antara berbicara dan menyimak. Kemudian, situasi berbicara yang
semiinteraktif misalnya, dalam berpidato dihadapan umum secara langsung. Dalam
situasi ini, pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan
bahasa tubuh mereka. Situasi bersifat noninteraktif adalah ketika ada siaran di
tv atau radio.
3.
Keterampilan
Membaca (Reading Skills)
Membaca adalah salah satu jenis
keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat
dikembangkan secara individu dan tersendiri terpisah dari keterampilan menyimak
dan berbicara.
4.
Keterampilan
Menulis (Writing Skills)
Menulis adalah salah satu jenis
keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan
keterampilan berbahasa paling rumit, karena menulis tidak hanya menyalin
kata-kata dan kalimat-kalimat, tetapi juga menuangkan pikiran-pikiran dalam
suatu bentuk tulisan yang teratur.
B.
Hubungan
Antar Keterampilan Berbahasa
Sesuai yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa keterampilan berbahasa
itu mencakup empat aspek. Keempat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara,
membaca dan menulis. Keempat komponen tersebut saling berkaitan satu dengan
yang lainnya. Perhatikan table di bawah ini:
Keterampilan Berbahasa
|
Lisan dan Langsung
|
Tertulis dan Tidak Langsung
|
Aktif Reseptif
(Menerima Pesan)
|
Menyimak
|
Membaca
|
Aktif Produktif
(Menyampaikan Pesan)
|
Berbicara
|
Menulis
|
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa
biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa
kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, membaca,
dan menulis. Dengan demikian, rangkaian pemerolehan keterampilan berbahasa
yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, kemudian menulis. Keterampilan
menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan
keterampilan membaca dan menulis pada umumnya dipelajari di sekolah. Keempat
aspek keterampilan bahasa berhubungan satu sama lain.
1.
Hubungan
Menulis dengan Membaca
Menulis dan
membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis dan
diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambing bahasa yang dituliskan. Membaca
dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca
dan pembca sebagai penulis. Seseorang akan mempu menulis setelah membaca karya
orang lain atau secara tidak langsung akan membaca karangannya sendiri. Ketika
seseorang membaca karangan orang lain ia akan berperan juga seperti penulis, ia
akan menemukan topik dan tujuan, gagasan, serta mengorganisasikan bacaan dari
karangan yang dibaca.
Dalam
pembelajaran di kelas permulaan, menulis dan membaca sering dikaitkan dalam
setiap mata pelajaran tidak hanya pelajaran bahasa Indonesia saja, melainkan
mata pelajaran lain seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam. Siswa sering
diinstruksikan oleh guru untuk menuliskan sesuatu setelah siswa menulis, siswa
biasanya diinstruksikan guru untuk membaca dari apa yang telah dituliskannya
tersebut.
2.
Hubungan
Menulis dengan Menyimak
Seseorang
akan dapat menulis setelah mendapat inspirasi, ide, gagasan dengan menyimak
dari berbagai sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato,
wawancara, diskusi, dan obrolan. Hal yang pelru diperhatikan dalam keterampilan
ini adalah :
Bahan informasi yang digunakan
dalam menulis didapatkan melalui kegiatan menyimak. Kegiatan menyimak ini dapat
menimbulkan kreatifitas dalam kegiatan menulis. Kegitan menulis dapat pula
dilakukan dengan melakukan kegiatan menyimak dengan baik maka seseorang akan memiliki
pengetahuan yang luas sehingga dengan mudah penyimak dapat menulis dengan baik.
Sehingga, keterampilan menulis mendorong seseorang untuk menggunakan kaidah berfikir
dalam kegiatan menyimak.
Dalam kegiatan pembelajaran
menulis di kelas permulaan, siswa biasanya menyimak apa yang dikatakan oleh
gurunya setelah itu, guru menginstruksikan apa yang didapatkan oleh siswa dalam
kegiatan menyimak dengan kegiatan menulis. Oleh karena itu, kegiatan menyimak akan
lebih bermakna dengan menggunakan keterampilan menulis dalam kegiatan
pembelajaran di kelas permulaan.
3.
Hubungan
Menulis dengan Berbicara
Berbicara dan
menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Berbicara
merupakan kegiatan ragam lisan, sedangkan menulis merupakan kegiatan berbahasa
ragam tulis. Menulis merupakan kegiatan berbahasa tak langsung sedangkan
berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat langsung. artinya penulis
dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain.
Pesan yang disampaikan melalui media tulisan dapat diperoleh dari hasil
berbicara. Dan sebaliknya seseorang berbicara dapat mengambil konsep atau
informasi dari hasil tulisan sendiri atau orang lain.
Dalam proses
pembelajaran di kelas permulaan, kegiatan menulis dengan berbicara berkaitan
erat dan tidak dapat dipisahkan. Misalnya, ketika kegitan pembelajaran guru
mengisnturksikan kepada siswanya untuk menuliskan sebuah karangan tentang apa
saja, setelah siswa selesai mengerjakan karangannya guru menginstruksikan
siswanya berbicara di depan teman-temannya untuk menyampaikan hasil tulisannya
dengan berbicara.
4.
Hubungan
Menulis dengan Mata Pelajaran Matematika
Dalam pembelajaran menulis di kelas rendah, menulis
berkaitan pula dengan mata pelajaran lain seperti matematika. Dalam
pembelajaran matematika di kelas permulaan siswa belajar mengenal angka dari
angka 1 sampai 10, dalam penyampaiannya siswa juga harus mengetahui cara
menuliskan nama-nama angka tersebut misalnya:
Cara menuliskannya yaitu:
5.
Hubungan
Menulis dengan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Dalam pembelajaran
menulis di kelas rendah, menulis berkaitan pula dengan mata pelajaran lain
seperti mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Dalam pembelajaran matematika di
kelas permulaan siswa belajar mengenal nama-nama anggota tubuh seperti mata,
hidung, mulut, tangan, kaki dan sebagainya. Selain mempelajari nama-nama
anggota tubuh beserta fungsi-fungsi-fungsinya, siswa juga dituntut untuk mampu
menuliskan nama-nama anggot tubuh tersebut.
kaak tulisannya baguus, boleh minta sumbernya gak? buku atau apa gitu kak? aku butuh banget buat penelitian aku :3 makasii kakaa cantiik :3
BalasHapuska tulisannya bagus ,cmn wallpaper nya rada ganggu ,makasih ka.
BalasHapusTulisan nya bagus kak. Sangat membantu thanks ya kak
BalasHapusKak pembahasan ini di ambil dari buku ap no berapa ya kak
BalasHapus